Selasa, 22 Januari 2013

Hukum Ohm

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya.Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
V = I R\
Dimana :
Hukum ini dicetuskan oleh George Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827.

BINTANG SEGITIGA

STAR-DELTA


Teori  dasar
a.       Cara menghubungkan motor  3 fasa
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya 220V/380V.
Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
a.1. Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V
a.2. Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan segitiga (∆).
b.    Starting bintang segitiga dimaksudkan untuk mengurangi arus starting dari motor 3 fasa, karena pada motor yang berdaya besar, arus start berpengaruh besar.
        Dengan starting ini dimaksudkan untuk menjaga agar lebih terkontrol, karena setelah beberapa detik kemudian akan terjadi perpindahan hubungan dari bintang ke segitiga.
        Dengan dihubungkan segitiga, maka tegangan fase motor berkisar 58% dari tegangan jala-jala motor dan arus startnya sekitar 1/3X arus start bila motor dihubungkan langsung (DOL).
Adapun cara menghubungkan untuk formasi segitiga – bintang adalah sebagai berikut :
1.       Rangkaian starting Motor 3 fasa Bintang – Segitiga Otomatis
1.a. rangkaian Kontrol
Cara Kerja Rangkaian :
1.       MCB F1 di ON kan
2.       Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja,K2 bekerja lampu H1 menyala. Motor akan bekerja dengan formasi bintang.
3.       Beberapa saat kemudian, timer K1 bekerja menyebabkan K2 padam, K3 bekerja. Motor akan bekerja dengan formasi segitiga
 1.B. Rangkaian Utama

Senin, 14 Januari 2013

PLC

Add caption

PLC itu semacam apa sih ?.

Baik...,kita coba simak dulu arti singkatan dari PLC itu sendiri..! PLC artinya Programable Logig Controller (..itu klw tidak salah, n klw salah ?..ya yang ngajarin gw dulu juga salah). Lalu apa sesungguhnya fungsi dari PLC itu ?, nah ini dia...persis dengan pertanyaan yang ada dibenak saya waktu itu. OK, coba kita urai satu persatu:

-P (Programable) sebagai penyimpan data program yang dibuat oleh seorang programer. Semua data yang dibuat dapat diubah tergantung fungsi dan kegunaannya.

-L (Logig) sebagai pengelola data input aritmatik. Artinya semua data input penjumlahan, perkalian, pengurangan dll, di olah dengan baik oleh fungsi yang satu ini.

-C (Controller) menghasilkan output yang mengatur proses sesuai data programable dan hasil dari perhitungan aritmatik di atas.

Jadi kesimpulan dari pemahaman arti dan fungsi PLC dapat di definisikan bahwa PLC adalah suatu perangkat elektronik digital yang mampu menyimpan memori dan menjalankan fungsinya sesuai fungsi spesifik: aritmatika, logika, timing, sequen dan counting yang mengatur operasional mesin industri baik yang di jalankan sendiri-sendiri (unlock) maupun yang berjalan bersamaan dan saling terkait (interlock).

PLC adalah prodak dari perpaduan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) dimana keduanya sangat penting dan wajib di adakan. Tanpa software PLC tidak akan pernah 'running' begitu juga sebaliknya. PLC adalah 'computer husus' untuk aplikasi Industri yang mempunyai bahasa programan mirip Visual Basic (VB).Lewat bahasa programan inilah seorang programer mengatur system untuk menjalankan proses monitoring sekaligus proses protections.


Personil pemeliharaan untuk PLC tidak terlalu memerlukan orang berkemampuan kelistrikan dan elektronika yang hebat. PLC hanya memerlukan orang orang yang berlogika baik. Untuk menangani trouble shooting pada PLC cukup pleksibel, apabila tidak terlalu beresiko kadang boleh di jamper melalui data program (ladder) atau langsung di terminal modul. Tapi jangan lupa setelah ada spasi jamperan harus di lepas dan membetulkan penyebab kegagalan operasional.